Gerakan Tai Chi adalah “senam” meditatif yang memberikan manfaat bagi raga sekaligus jiwa. Latihan fisik dan olah napasnya telah diteliti, selain dapat meningkatkan kesehatan fisik, mampu menghidupkan kembali bara kehidupan intim suami-istri.
Tai chi yang kita kenal di Indonesia sebagai senam Tai Chi hanyalah satu aspek saja dari Tai Chi. Senam Tai Chi berasal dari budaya Cina Kuno, merupakan perpaduan latihan pernapasan dan meditasi yang terangkum dalam suatu gerakan, yang dikembangkan dari seni perang kuno.
Gerakan-gerakan Tai Chi memiliki banyak manfaat terapeutik, artinya berlatih Tai Chi dapat membantu kesembuhan suatu penyakit atau gangguan pada tubuh. Seperti meredakan stres, meringankan rasa sakit pada persendian, meningkatkan keseimbangan dan kelenturan tubuh. Dengan rajin berlatih Tai Chi, kita akan dapat merasakan adanya energi yang secara aktif mengalir di seluruh tubuh kita. Perasaan tenang yang kita peroleh setelah rajin ber-Tai Chi merupakan aspek mediatif, yang membuat partikel-partikel dalam tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Selain itu, rajin berlatih Tai Chi membuat kita merasa percaya diri dan perasaan kita terasa makin nyaman.
Sama halnya dengan senam aerobik gerakan-gerakan Tai Chi juga dapat memberikan manfaat pada seluruh tubuh, karena dapat meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan, dan kelenturan. Tai Chi memanfaatkan kekuatan Yin (berasal dari bumi) dan Yang (berasal dari langit), yang dipadukan lewat latihan-latihan fisik membentuk satu formasi gerakan yang akan memberikan keseimbangan dan keharmonisan.
Tai Chi boleh dilakukan dengan bertelanjang kaki atau menggunakan sepatu yang lentur. Awali Tai Chi dengan gerakan meditasi untuk menenangkan pikiran, kemudian lakukan pemanasan dengan gerakan ringan untuk melancarkan sirkulasi darah. Pusatkan konsentrasi penuh ke daerah perut tepat di bawah pusar, yang merupakan pusat dari gaya berat. Setelah itu, lakukan formasi gerakan-gerakan Tai Chi sesuai bimbingan guru. Lakukan setiap gerakan dengan pernapasan dalam. Hayati rangkaian gerakan yang membentuk formasi, misalnya gerakan Bangau Mengembangkan Sayap atau gerakan Menggenggam Ekor Burung.

Author: Tira Triyana
A Balinese woman who is active in her daily life as a consultant & activist, also active in the PDI Perjuangan and leads several youth organizations, Women's Organizations and Children's Observers including Observers of the Disabled. Perempuan Bali yang kesehariannya adalah sebagai aktivis Pergerakan dan juga aktif di salah satu Partai Politik yaitu PDI Perjuangan dan memimpin beberapa organisasi kepemudaan, Organisasi Perempuan dan Pemerhati Anak-anak termasuk Pemerhati kaum Difabel.