Bali, 6 Januari 2021;Berita yang boleh dibilang berawal dari Isu belaka, sekarang malah sudah menjadi keputusan Pemerintah Pusat Yaitu Pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar untuk di Daerah Jawa dan Bali yang akan dimulai pada tanggal 11 Januari s/d 25 Januari 2021.
Bagaimana kesiapan masyarakat Bali, khususnya Badung dan Kota Denpasar? apakah hal ini akan berdampak negatif atau mempersulit aktivitas kita semua? Tentang seperti apa sebenarnya PSBB hanya sekilas dapat saya jabarkan menurut apa yang saya baca di beberapa media, Bahwa Menteri Koordinator Perekonomian saat ini Airlangga, menyampaikan bahwa check link berikut https://youtu.be/xmRNRCL6das PSBB berlaku untuk pembatasan Kegiatan Kantor yang akan hanya diijinkan 25 % saja, selebihnya adalah Work from Home, Tetap memberlakukan Daring buat Para Siswa, Yang hanya boleh tetap berjalan 100% adalah distribusi Kebutuhan Pokok dan Kegiatan Pembangunan infrastruktur dengan tetap melakukan Protokol Kesehatan, sementara urusan Armada Umum akan menunggu Pengaturan lebih lanjut.
Hal ini sudah barang tentu butuh persiapan yang benar-benar matang dari masyarakat itu sendiri atau dari Pemerintah Daerah. Karena bukan hal yang sederhana jika bicara tentang pengaturan dan pembatasan aktifitas sosial masyarakat.
Hal ini sudah merupakan keputusan Pemerintah dan Aparat di bawahnya akan mengawasi pelaksanaan atas keputusan pemerintah tersebut dan Pemerintah membuat Keputusan tersebut dengan pertimbangan tertentu yang menggunakan alat ukur tertentu pula. Pemerintah Daerah mungkin akan segera mengeluarkan juklak juknis atau Himbauan yang nantinya akan mengatur lebih teknis tentang pemberlakuan dan penerapan PSBB di lapangan. Semoga masyarakat Badung dan Bali menjalaninya dengan penuh kesiapan. (TT)
Author: Tira Triyana
A Balinese woman who is active in her daily life as a consultant & activist, also active in the PDI Perjuangan and leads several youth organizations, Women's Organizations and Children's Observers including Observers of the Disabled. Perempuan Bali yang kesehariannya adalah sebagai aktivis Pergerakan dan juga aktif di salah satu Partai Politik yaitu PDI Perjuangan dan memimpin beberapa organisasi kepemudaan, Organisasi Perempuan dan Pemerhati Anak-anak termasuk Pemerhati kaum Difabel.
