Pagi-pagi, Selamat Pagi masih bersama saya Tira disini , masih seputaran beras impor, kawan-kawan dari hasil ngobrol kita bersama Bapak Buwas Kepala Bulog ternyata impor beras yang kemarin-kemarin itu masih ada sisa dikarenakan tidak adanya peraturan yang masih berlaku tentang pembagian beras impor, lalu info dari kementerian pertanian kita juga menyebutkan bahwa hasil beras dari para petani itu persediaannya masih aman, stoknya masih surplus, kemudian sekarang ada keinginan untuk impor beras 1 juta ton, tentu hal ini sangat bertentangan, alasannya apa? impor beras kita itu sangat tidak diperlukan saat ini karena kenyataanya persediaan beras di Indonesia masih surplus, dan sisa beras-beras impor tahun kemarin juga masih ada, mau dikemanakan? dan Pak Buwas juga sempat mengatakan bahwa beras impor yang kita dapatkan itu ternyata itu termasuk beras pra, beras yang tidak langsung dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, untuk bisa dikonsumsi beras itu harus dicampur lagi dengan beras Indonesia paling tidak perbandingannya adalah 1 berbanding 1, ini menarik kan? ternyata beras impor itu adalah beras pra yang butuh dicampur lagi dengan beras indonesia, nah bagaimana nasib para petani kita? kalau alasannya karena kekurangan beras buktinya persediaan beras di Indonesia masih surplus, kalau alasannya karena kualitas buktinya yang kita butuhkan tidak beras impor, harus dicampur dengan beras Indonesia 1 berbanding 1, kemudian harga beras sudah tidak tinggi lagi di indonesia dan harga gabah juga tidak lagi seperti yang dianggap oleh kementrian, berarti untuk apa impor beras?, ada apa dibalik itu? sementara petani kita ini semakin miskin lalu kenapa harus ada kebijakan impor beras sampai dengan 1 juta ton?, untuk itu kawan2 mari kita tolak impor beras, mari kita makan nasi dari beras asli Indonesia,kita lawan impor beras, Terimakasih
Tonton di Facebook: https://fb.watch/4t3udlAIX3/
Author: Tira Triyana
A Balinese woman who is active in her daily life as a consultant & activist, also active in the PDI Perjuangan and leads several youth organizations, Women's Organizations and Children's Observers including Observers of the Disabled. Perempuan Bali yang kesehariannya adalah sebagai aktivis Pergerakan dan juga aktif di salah satu Partai Politik yaitu PDI Perjuangan dan memimpin beberapa organisasi kepemudaan, Organisasi Perempuan dan Pemerhati Anak-anak termasuk Pemerhati kaum Difabel.




