Pagi-pagi, Selamat Pagi semua, Good morning everyone, pagi ini kita akan membahas soal bagaimana kesiapan kita sebagai orang tua dan juga anak kita untuk kembali belajar tatap muka di sekolah,dengar-dengar ini akan segera dibuka, tapi persiapannya ini tentu masih banyak karena harus merata vaksinnya di seluruh Bali saya rasa, tapi mungkin untuk zona-zona hijau mungkin daerahnya akan dibuka ini kita belum tau. Kebetulan hari ini saya bersama anak saya ada di mobil yang sengaja saya ajak untuk ke kantor karena biasanya dia mengeluh sangat bosan diam dirumah dan belajar dari rumah menggunakan cara online daring, tapi dia bisa melakukan dari mobil di perjalanan karena ini sudah agak siang dimana proses belajar mengajar dengan gurunya sudah dimulai karena agak siang dan ini bisa dilakukan dari mobil. Hal ini merupakan sebuah perkembangan yang semenjak pandemi mulai terbiasa dilakukan oleh anak-anak kita, belajar dari rumah menggunakan kemajuan teknologi secara online daring dan kebetulan pagi ini dia mengikuti zoom dan memang harus dimulai pada jam ini, kemudian buat sebagian anak-anak mengatakan bahwa ini merasa sangat menakutkan kalau kembali ke sekolah, karena:
- bagi anak-anak yang sudah paham dengan ancaman corona takut, takut kalau dia akan di swab nah itu ketakutan anak-anak
- apakah nanti teman-temannya di sekolah itu apakah memang sudah terbebas dari terjangkitnya virus corona, dan yang
- ini agak lucu juga karena anak-anak tidak siap untuk dipelototin oleh gurunya, harus tepat waktu dan harus serius dimana sewaktu belajar di rumah mereka masih bisa sambil bermain-main dan juga gurunya tidak bisa melototin terus-terus karena secara online kadang mereka juga sudah paham bisa mengelak, pada saat zoom jika tidak ingin dilihat mukanya mereka bisa close videonya, mereka bisa mute speaker nya, jadi anak-anak ini sudah pintar dan saat menjawab mereka tidak menjawab sendiri soal-soalnya pastinya saya yakin itu namun apa boleh buat anak-anak sekarang karena memang akses internetnya sudah cukup tinggi masing-masing anak-anak sudah mampu mengakses internetnya dengan bebas, kalau saya, saya batasi yang bisa diakses hanya yang konten-konten khusus anak-anak, jadi saat saya bekerja meninggalkan anak dirumah, saya tidak merasa khawatir karena dia bisa mengakses situs-situs yang memang pantas dibuka oleh anak-anak saja. Demikian pengalaman saya bagaimana dengan pengalaman anda mungkin bisa dishare juga pengalaman selaku orang tua dari anak-anak yang mungkin akan segera bersekolah, bertatap muka di sekolah.

Author: Tira Triyana
A Balinese woman who is active in her daily life as a consultant & activist, also active in the PDI Perjuangan and leads several youth organizations, Women's Organizations and Children's Observers including Observers of the Disabled. Perempuan Bali yang kesehariannya adalah sebagai aktivis Pergerakan dan juga aktif di salah satu Partai Politik yaitu PDI Perjuangan dan memimpin beberapa organisasi kepemudaan, Organisasi Perempuan dan Pemerhati Anak-anak termasuk Pemerhati kaum Difabel.